Perbedaan Pakar Nutrisi, Dietisien, dan Dokter Nutrisi
smk-maarif1kebumen.net – Pilih orang yang pas untuk diminta anjuran dan kontribusi bisa jadi PR yang memusingkan. Begitupun masalah sekitar penyukupan kebutuhan nutrisi. Ada istilah pakar nutrisi, dietisien, dan dokter nutrisi yang berkesan sama, walau sebenarnya berlainan.
Pakar nutrisi (nutritionist) dan pakar diet (dietisien) sama adalah pakar pada sektor pangan dan nutrisi. Mereka pelajari bagaimana skema makan yang sehat mempengaruhi kehidupan Anda. Lalu, apakah bedanya ke-2 nya dan di mana peranan dokter nutrisi pada sektor ini?
Peranan Pakar Nutrisi Atau Nutritionist (gizionis)
Pakar nutrisi atau nutritionist ialah tenaga spesialis yang sediakan informasi mengenai nutrisi dan permasalahan kesehatan dan skema makan sehat. Mereka umumnya bekerja untuk tubuh publik atau pemerintahan, tetapi ada yang bekerja secara berdikari dengan client.
Seorang pakar nutrisi menuntaskan pendidikan pada sektor ilmu nutrisi di perguruan tinggi terakreditasi dan memperoleh gelar Sarjana Nutrisi (S.Gz.) atau Magister Nutrisi (M.Gz.). Walau demikian, tidak seluruhnya pakar nutrisi tercatat atau memiliki akreditasi resmi.
Pakar nutrisi alumnus universitas umumnya bekerja untuk produsen makanan, usaha retail, dan promo kesehatan warga yang disokong oleh negara atau lembaga swasta. Ada juga gizionis yang masuk ke pada sektor akademik dan mempelajari riset.
Gizionis memberi anjuran sekitar permasalahan kesehatan dan nutrisi dan merangkum informasi untuk warga atau client. Mereka dapat memberi referensi berkaitan makanan atau rutinitas makan untuk menghambat penyakit atau memudahkan permasalahan tertentu.
Namun, gizionis tidak bisa bekerja di dalam rumah sakit dan tangani beberapa orang dengan permasalahan klinis. Ini diatasi dengan seorang registrasied dietitian (RD) yang dikenal juga panggilan dietisien atau pakar diet.
Baca Juga : Jurusan Farmasi – Info Kuliah & Prospek Kerjanya
Peranan Pakar Diet Atau Dietitian (dietisien)
Dietitian ialah pakar nutrisi yang sudah lewat penyamaan resmi gelar RD (Registrasied Dietitian). Di Indonesia, seorang dietisien ialah tenaga medis professional yang memiliki kwalifikasi universitas terakreditasi di bagian atau program:
- Sekolah tinggi nutrisi (B.Sc Gizi),
- Diploma III Nutrisi (Pakar Madya Gizi),
- Diploma IV Nutrisi (Sarjana Aplikasi Gizi), atau
- Strata Satu Nutrisi (S.Gz).
Mereka yang sudah lulus jadi pakar nutrisi lantas jalani pendidikan profesi nutrisi dan lulus tes kapabilitas sama sesuai undang-undang. Sama ini, dietisien jadi tenaga medis professional yang berkuasa pada nutrisi pribadi dan warga yang bertambah luas.
Dietisien bisa menganalisis permasalahan nutrisi dan merangkum langkah untuk mengatasinya. Mereka memberi diskusi ke pasien dan bekerja dengan tenaga medis yang lain untuk mendukung kelancaran proses penyembuhan.
Pakar nutrisi yang terdapat di dalam rumah sakit adalah seorang RD yang memberi diet khusus untuk pasien, contohnya makanan untuk pasien kanker, HIV/AIDS, atau diabetes. Mereka memberi anjuran untuk jaga status nutrisi pasien sepanjang perawatan.
Dietisien tercatat dapat bekerja di sarana kesehatan, industri, kementerian kesehatan, sampai lembaga non-pemerintah. Mereka dapat mereferensikan dan memiliki dampak pada peraturan nutrisi dan kesehatan semua kalangan masyarakat.
Peranan Dokter Spesialis Nutrisi
Beberapa orang salah menyebutkan gizionis atau dietisien di sarana kesehatan sebagai dokter. Ke-2 profesi ini sama ada pada sektor nutrisi, tetapi kuasa, kapabilitas, dan cakupan kerjanya terang berlainan.
Dokter spesialis nutrisi ialah dokter spesialis yang tangani keadaan klinis berkaitan nutrisi. Therapy nutrisi yang mereka beri disamakan kondisi umum, kisah penyakit, dan permasalahan nutrisi yang mungkin ada karena penyakit (seperti kurang nutrisi ke orang dewasa).
Dokter spesialis nutrisi adalah alumnus magister nutrisi atau seorang yang sudah melalui pendidikan dokter dan profesi dokter. Kemudian, dia perlu jalani program pendidikan spesialis nutrisi klinik dan memperoleh gelar sebagai Dokter Spesialis Nutrisi Klinik (SpGK). https://www.smk-maarif1kebumen.net/
Ilmu nutrisi klinik adalah disiplin ilmu yang pelajari makanan dan beragam zat nutrisi dengan permasalahan kesehatan berkaitan nutrisi. Ilmu ini pelajari penyakit kronis dan akut, baik pada faktor penangkalan, pengobatan, sampai pemulihan.
Berlainan dengan pakar diet di dalam rumah sakit, dokter spesialis nutrisi bukan hanya memberi anjuran berkaitan skema makan dan konsumsi nutrisi. Mereka memberi resep beberapa obat dan suplemen, dan memantau jalannya therapy nutrisi seperti penempatan nasogastric tube.
Dokter spesialis nutrisi kerap kali bekerja sama dengan dietisien untuk tangani pasien atau memberi pembelajaran nutrisi ke pasien. Pada cakupan warga, mereka dapat bekerja sama dengan gizionis untuk lakukan promo kesehatan.
Gizionis, dietisien, dan dokter spesialis nutrisi klinik adalah tenaga medis professional yang sama menekuni pada sektor nutrisi. Namun, ke-3 nya memiliki wewenang dan kapabilitas yang tidak sama.
Gizionis fokus pada pemberian anjuran sekitar permasalahan nutrisi dan skema makan untuk warga atau pribadi. Dietisien lakukan hal sama, namun pada cakupan medis ke pasien dengan permasalahan kesehatan yang telah ada.
Dalam pada itu, dokter spesialis nutrisi memberi anjuran berkaitan nutrisi dan perlakuan klinis sama sesuai keadaan pasien. Dengan pahami ketidaksamaan ke-3 tenaga spesialis ini, Anda dapat tentukan ke mana harus cari anjuran professional.