Universitas Jurusan Kedokteran Hewan

Empat Referensi Universitas Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Lengkap dengan Akreditasinya

Empat Referensi Universitas Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Lengkap dengan Akreditasinya

Empat Referensi Universitas Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Lengkap dengan Akreditasinya – Indonesia mempunyai sejumlah universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan terbaik. Untuk calon mahasiswa baru yang senang bekerja dan menolong hewan dengan ingin melestarikan keberagaman satwa jurusan ini bisa sebagai pilihan melanjutkan kuliah . Mahasiswa yang akan kuliah di jurusan Kedokteran Hewan akan memahami struktur tubuh hewan seperti tulang-tulang atau yang di sebut Anatomi Veteriner, ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan (Fisiologi Veteriner), ilmu penyakit dalam, patologi, hingga ilmu tentang obat-obatan yang cocok untuk mengobati hewan yang sakit.

Daftar Universitas Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik

Untuk calon mahasiswa baru, berikut ini di rangkum enam dari sejumlah universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan yang sudah tercatat akreditasinya di laman Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di lengkapi dengan beberapa informasi tentang jurusan tersebut yang di umumkan dari laman resmi masing-masing universitas.

1. Institut Pertanian Bogor (IPB) University

Masa studi mahasiswa sarjana Kedokteran Hewan di IPB University yaitu 4 tahun. Jurusan ini menggunakan kurikulum mayor-minor yang menyediakan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Sehingga sarjana lulusan IPB mempunyai kompentensi ganda, apalagi gelar ganda sehingga banyak lapangan pekerjaan yang dapat di geluti. Kurikulum pendidikan kedokteran hewan terdiri atas kurikulum pendidikan akademik dan profesi. Kurikulum pendidikan akademik (sarjana) di laksanakan dalam waktu 8 semester bersama jumlah 158 sks.

Baca juga: 7 Rekomendasi Universitas dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia Terbaru 2023

Fakultasnya seluas 18,000 meter persegi dan di lengkapi atas rumah sakit hewan terluas di Asia Tenggara. Pada saat ini setelah menyediakan pendidikan akademik, lulusan di anugerahi gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Untuk mendapatkan gelar Dokter Hewan (Drh), lulusan pendidikan akademik menjalani ke pendidikan profesi yang di lakukan selama 18 bulan dengan jumlah 37 sks. Kurikulumnya berbasis kompetensi bersama menggunakan sejumlah metode termasuk Student Centered Learning.

2. Universitas Airlangga (Unair)

Fakultas Kedokteran Hewan Unair adalah fakultas tertua keempat yang berdiri sejak 1962. Sistem pendidikan di FKH Unair terjamin di bawah naungan Airlangga Integrated Management System (AIMS) yang mengacu pada standar ISO 9001:2015, MBNQA 2015-2016, IWA2:2007. FKH juga memperoleh sertifikasi ASIIN, AUN, dan KAN serta FAO untuk beberapa laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan Unair mempunyai 1 departemen dan 7 program studi yang terdiri 1 prodi S1, 4 prodi S2, 1 prodi S3, 1 program profesi. FKH mempunyai rumah sakit hewan terbesar di Indonesia untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.

3. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Fakulas Kedokteran Hewan UGM (FKH UGM) mempunyai misi sebagai Fakultas Kedokteran Hewan terkemuka di tingkat nasional dan internasional yang mengutamakan profesionalisme dalam meningkatkan kesejahteraan melalui bidang veteriner Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan didirikan pada 20 September 1946. Saat ini FKH UGM mengelola empat program studi, antara lain Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Program Studi S2 Sain Veteriner, dan Program Studi S3 Ilmu Sain Veteriner.

4. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Visi program studi sarjana Kedokteran Hewan Unpad ialah sebagai program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi kesehatan masyarakat veteriner berbasis IPTEK dan Biomedis, melalui sinergitas kesehatan dan kesejahteraan hewan dengan lingkungan hidup untuk kemaslahatan masyarakat. Pembelajarannya di gelar berbasis kompetensi yang di laksanakan mengarah terhadap kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan:

a. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa
b. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak.
c. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
d. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan
e. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
f. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis.